Rabu, 31 Desember 2014

Majelis Tafsir Al-Qur'an


LAPORAN MINI RISET
MAJELIS TAFSIR AL-QUR’AN

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Pengantar Studi Islam
Dosen Pengampu : M. Rikza Chamami, M. Si




  
Disusun oleh :
Intan Khumairoh         (133911039)
Nurul Hidayah             (133911054)
Nurul Asiati                 (133911056)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014


I.         PENDAHULUAN
Pasca reformasi tahun 1998, perkembangan di Indonesia ditandai dengan menguatnya religiusitas umat islam seperti munculnya aktor gerakan islam baru. Gerakan islam baru ini berbeda dengan gerakan-gerakan islam lama seperti Nahdlatul Ulama’ dan Muhammadiyah. Gerakan islam baru ini tentunya memiliki cara berpikir dan strategi yang berbeda dengan gerakan sebelumnya. Salah satu gerakan islam baru yang muncul adalah Majelis Tafsir al-Qur’an (MTA) yang lahir di Surakarta. Surakarta merupakan pusat berkembangnya organisasi yang notabene Radikal. Majelis Tafsir al-Qur’an adalah organisasi pemurnian dengan jalan mengembalikan segala sesuatu dengan berdasarkan al-Qur’an dan sunnah.
Majelis Tafsir al-Qur’an merupakan salah satu organisasi islam yang berkembang dengan cukup pesat. Bahkan MTA telah memiliki website khusus MTA, radio MTA 107. 9 FM, dan majalah al-Mar’ah. Selain itu Majelis Tafsir al-Quran rutin mengadakan pengajian untuk mengkaji al-Qur’an sesuai dengan pemahaman ustad yang memimpin pengajian mereka. Maka tidak heran bila dari tahun ke tahun pengikut MTA semakin bertambah. Namun beberapa masyarakat banyak berpendapat bahwa Majelis Tafsir al-Qur’an adalah organisasi-organisasi keras dan bertentangan. Mulai dari membidahkan tahlilan dan yasinan.
Terlepas dari anggapan bahwa Majelis Tafsir al-Qur’an itu radikal atau sesat, dalam mini riset tentang Majelis Tafsir al-Qur’an kami menggunakan metode penelitian Field Research atau penelitian lapangan. Metode penelitian Field Research adalah salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara langsung ke lapangan dengan mempergunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Jadi dengan terjun secara langsung di lapangan kami berharap akan mendapatkan informasi lebih jauh tentang Majelis Tafsir al-Qur’an tanpa maksud menghakimi bahwa organisasi itu salah, radikal, apalagi sesat.

II.      LANDASAN TEORI
Tujuan pendirian MTA, yaitu untuk mengajak umat Islam kembali ke Al-Qur'an, kegiatan utama di MTA berupa pengkajian Al-Qur’an. Pengkajian Al-Qur’an ini dilakukan dalam berbagai pengajian yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengjian khusus dan pengajian umum. Pengajian khusus adalah pengajian yang siswa-siswanya (juga disebut dengan istilah peserta) terdaftar dan setiap masuk diabsen. Pengajian khusus ini diselenggarakan seminggu sekali, baik di pusat maupun di perwakilan-perwakilan dan cabang-cabang, dengan guru pengajar yang dikirim dari pusat atau yang disetujui oleh pusat.
Proses belajar mengajar dilakukan dengan tanya jawab, sehingga pokok bahasan dapat berkembang ke berbagai hal yang dipandang perlu. Dari sinilah, kajian tafsir Al-Qur’an dapat berkembang ke kajian aqidah, syareat, akhlak, tarikh, dan kajian masalah-masalah aktual sehari-hari. Dengan demikian, meskipun materi pokok dalam pengajian khusus ini adalah tafsir Al-Qur’an, tidak berarti cabang-cabang ilmu agama yang lain tidak disinggung. Bahkan, sering kali kajian tafsir hanya disajikan sekali dalam satu bulan dan apabila dipandang perlu kajian tafsir untuk sementara dapat diganti dengan kajian-kajian masalah-masalah lain yang mendesak untuk segera diketahui oleh siswa.
Dari itu semua dapat dilihat bahwa yang dilakukan di MTA bukanlah menafsirkan Al-Qur’an, melainkan mengkaji kitab-kitab tafsir yang ada dalam rangka pemahaman Al-Qur’an agar dapat dihayati dan selanjutnya diamalkan.
Dalam menjalani kesehariannya, MTA melandasi segalanya pada alqur’an dan sunnah. Di samping itu, mereka juga mempunyai buku panduan yang menjadi pegangan mereka sendiri. Beberapa isi buku panduan mereka tentang thaharah sebagai berikut :
  • Menyentuh perempuan tidak membatalkan wudhu
  •  Menyentuh kemaluan tidak batal wudhunya
  • Bersentuhan pria tidak membatalkan wudhu
  • Berwudhu setelah makan makanan yang berapi
  • Orang yang berhadats boleh membaca/ menyentuh alqur’an
  • Wanita haid atau nifas boleh membaca alqur’an
  • Suami boleh menyetubuhi istrinya dalam keadaan istihadhoh

III.   KONDISI LAPANGAN
MTA atau Majelis Tafsir Alqur'an solo, adalah sebuah yayasan dakwah islam di surakarta yang mengambil al-Qur’an dan sunah Nabi Muhammaad saw. sebagai dasar ajaranya.
Pendiri MTA solo Dipelopori oleh seorang ustadz bernama Abdulloh Tufail. Ketika itu beliau melihat masyarakat di skitar kota solo ini beragama islam, namun dalam beribadah sungguh memprihatinkan, kebanyakan dari mereka beribadah tanpa dasar ajaran islam. Sehingga bid'ah, khurofat, tahayul,kemusrikan, di kerjakan kebanyakan warga, seperti upacara peringatan kematian manusia 3-7 hari, nyatus, dan nyewu, tingkepan, sepasaran bayi, nyadran, padusan, adalah contoh-contoh bid'ah. Sehingga dalam beribadah mereka tampak semrawut karena meraka beribadah tapi belum tahu dasarnya.
Kini Majelis Tafsir al-Quran telah memiliki banyak cabang termasuk di semarang. Salah satu rumah binaan Majelis tafsir al-Qur’an semarang berada di rumah bapak Bambang Aswami, Segaran baru no.1 Rt. 04/ XI kelurahan Purwoyoso, Ngalian, Semarang. Adapun susunan pengurus organisasi MTA cabang Ngalian semarang ini adalah:
Ketua                   : Bambang Asmawi
Bendahara            : Heri
Pembimbing         : Adi Prayitno
VISI                     : mengajak umat Islam kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah

IV.   ANALISA LAPANGAN
MTA sudah berkembang di berbagai cabang di Semarang, salah satunya di cabang Ngalian tepatnya Segaran baru no. 1,  Rt/Rw. 4/11 Purwoyoso, Ngaliyan, Semarang di rumah Bapak Bambang Suratman. MTA berdakwah melalui radio, TV MTA, dan pengajian-pengajian di Majlisnya sendiri. Anggotanya harus mengaji dengan istiqomah, sehingga akan memahami MTA dengan sempurna. Dalam kegiatan pengajiannya, terdapat kelompok-kelompok seperti kelompok belajar, dan setiap kegiatan ada absennya. Pengajian dilaksanakan ketika hari sabtu sore pukul 15:30 WIB dan ada ustadznya untuk menjelaskan tentang isi Al-Qur’an, yang dibahas dalam pengajian adalah tentang makna-makna dalam Al-Qur’an, sehingga anggotanya harus membawa Al-Qur’an terjemah ketika pengajian.
Orang yang bertaqwa harus taat kepada Allah, Rasul dan pemimpinnya, sehingga pemikiran MTA berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits, Al-Qur’an bersumber pada Allah dan Hadits bersumber pada Rasul Allah. Karena Rasul hanya meninggalkan dua komponen, yaitu Al-Qur’an dan Hadits, sehingga segala sesuatu yang keluar dar Al-Qur’an dan hadits termasuk perbuatan yang tidak diperbolehkan.Beberapa perilaku peribadahan MTA adalah sebagai berikut.
1.         MTA tidak menafsirkan Al-Qur’an, mereka hanya memahami Al-Qur’an yang sudah diterjemahkan oleh DEPAG
2.         Dalam memahami perbedaan dengan yang lain, MTA menyikapinya dengan tenang dan menurut keyakinan masing-masing.
3.         Membaca dan memegang Al-Qur’an bagi orang yang mempunyai hadats kecil atau besar itu diperbolehkan, dan Al-Qur’an juga boleh diletakan di bawah. Mereka berpendapat seperti itu karena Al-Qur’an adalah buatan manusia dan yang suci itu bukan Al-Qur’annya tetapi jiwa seorang itu harus suci.
4.         Orang yang sudah berwudlu dan bersentuhan sama suaminya juga tidak batal, karena menurut mereka, dulu Nabi mencium istrinya ketika shalat dan mereka berpendapat jika orang yang sudah berwudlu dan bersentuhan dengan istrinya batal, berarti orang itu menganggap istrinya najis.
5.         Berkat yang diperoleh ketika tasyakuran, jika terdapat daging ayam maka daging tersebut haram karena belum diketahui siapa yang menyembelihnya dan belum tentu orang yang menyembelih itu melakukan shalat.
6.         Daging Dhab atau biawak halal karena Nabi diam saja ketika ada yang memakan daging tersebut.
7.         MTA tidak berhak menghalalkan atau mengharamkan daging anjing, yang berhak hanyalah Allah tetapi MTA tidak pernah memakannya.
8.         MTA tidak pernah mengadakan tahlil dan ziaroh, karena kewajiban orang yang masih hidup kepada orang yang sudah meninggal hanya ada 4, yaitu memandikan, mengkafani, menshalati dan menguburkan, tetapi bagi orang yang tidak pernah shalat, tidak usah dishalati. Menurut mereka tahlil dan ziaroh hanya sebuah ritual, bukan ibadah.
9.         Ketika berdakwah, MTA tidak pernah memungut biaya bagi anggotanya, karena dalam berdakwah harus menginfakkan hartanya di jalan Allah
10.     Dalam shalat subuh tidak disertakan do’a qunut, karena Rasulullah membaca do’a qunut ketika perang badar dan diperuntukkan untuk orang yang mati syahid ketika peperangan.

V.      KESIMPULAN
MTA (Majelis Tafsir Al-Qur’an) adalah suatu majelis yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits. Mereka tidak membenarkan suatu ibadah, ritual, dan ketentuan agama yang tidak tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadits.

VI.   DAFTAR PUSTAKA
Tim Keilmuan MTA, thaharah, hlm. 2012

LAMPIRAN-LAMPIRAN
A.      BIODATA MAHASISWA
Nama                    : Nurul Hidayah
NIM                     : 133911054
Jurusan                 : PGMI
TTL                      : Brebes, 15 Juli 1995
Pendidikan          
MI                         : MI Wihdatusysyuban 01 Lamaran Brebes
SMP                     : MTs. Assalafiyah Sitanggal Brebes
SMA                    : MAN Babakan Tegal
S1                         : UIN Walisongo Semarang
Alamat                 : RT 009 RW 008 Dk. Lamaran Ds. Sitanggal Kec. Larangan Kab.                   Brebes
No. HP                 : 085786933632
Facebook              : Nurul Hidayah
Twitter                 : @hidayah9429
Blog                     : hidayahnh221.blogspot.com
e-mail                   : hidayahnh221@gmail.com

Nama                    : Nurul Asiati
NIM                     : 133911056
Jurusan                 : PGMI
TTL                      : Tegal, 26 Juni 1995
Pendidikan          
MI                         : SDN Lebaksiu Kidul 01
SMP                     : SMP N 01 Lebaksiu
SMA                    : MA Al Hikmah 02 Benda Brebes
S1                         : UIN Walisongo Semarang
Alamat                 : Jln Kauman 2 no. 9 Lebaksiu Tegal
No. HP                 : 089607866784
Facebook              : Nurul Asiiaty
e-mail                   : nurulasy056@gmail.com
twitter                  : @nurulassiaty

Nama                    : Intan Khumairoh
NIM                     : 133911039
Jurusan                 : PGMI
TTL                      : Kudus, 31 Oktober 1995
Pendidikan          
MI                        : MI NU Nurul Huda Kudus
SMP                     : MTs. NU Nurul Huda Kudus
SMA                    : MAN 02 Kudus
S1                         : UIN Walisongo Semarang
Alamat                 : Kacu Banget RT 007 RW 004 Kaliwungu Kudus
No. HP                 : 089678366710
Facebook              : Intan Khumairoh
e-mail                   : intankhumairoh95@gmail.com
twitter                  : @Breeze_Intan

B.       FOTO LAPANGAN
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar