Selasa, 02 September 2014

Tes Standar dan Tes Buatan Guru



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Dalam sebuah pembelajaran, evaluasi sangat penting untuk melihat hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan. Salah satu bentuk evaluasi tersebut adalah tes. Penggunaan tes dalam dunia pendidikan sudah dikenal sejak dulu kala. Artinya tes mempunyai makna tersendiri dalam dunia pendidikan. Tes adalah salah satu bentuk instrumen evaluasi untuk mengukur seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi-materi yang telah diajarkan.
Berdasarkan jumlah peserta didik, tes hasil belajar dibagi menjadi tes kelompok dan tes perseorangan. Dilihat dari kajian psikologi, tes dibagi menjadi tes intelegensia umum, tes kemampuan khusus, tes prestasi belajar, dan tes kepribadian. Dilihat dari bentuk jawaban peserta didik, tes dibagi menjadi tes tertulis, tes lisan, dan tes tindakan. Tes juga dapat dibagi menjadi tes kemampuan (power test) dan tes kecepatan (speeds test). Dilihat dari cara penyusunannya, tes dibagi menjadi dua yaitu tes standar (standardized test) dan tes buatan guru (teacher-made test).
Dibawah ini akan di uraikan lebih lanjut tentang tes ditinjau dari cara penyusunannya, yaitu tes buatan guru dan tes standar. Selain itu juga akan dijelaskan bagaimana cara membuat tes buatan guru dan tes standar.
1.2 Rumusan Masalah
1)      Apa yang disebut dengan Tes Standar?
2)      Apa pengertian dari Tes Buatan Guru?
3)      Bagaimana langkah-langkah menyusun Tes standar dan Tes buatan Guru?


4      
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tes Standar
Tes standar memiliki beberapa sinonim kata yaitu Standarized test dan Tes baku. Pengertian tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli, atau disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan tes secara professional. Tes tersebut diketahui memenuhi syarat sebagai tes yang baik (memenuhi syarat validitas, realibilitas, dan objektivitas). Tes ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama dan dapat diterapkan pada beberapa obyek mencakup wilayah yang luas. Disamping itu tes standar telah diklasifikasikan sesuai dengan tingkat usia dan kelasnya. Tes standar bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam tiga aspek, yaitu kedudukan belajar, kemajuan belajar, dan diagnosik.[1] Tes standar adalah suatu tes dimana semua siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama dari sebagian besar pertanyaan dikerjakan dengan mengikuti petunjuk yang sama dan dalam batasan waktu yang sama pula.
Tes standar dilaksanakan secara seragam, diusahakan dalam kondisi yang seragam, baik itu diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan perseorangan maupun siswa sebagai anggota dari suatu kelompok.
Tes standar biasanya dilengkapi dengan manual. Manual ini memuat keterangan-keterangan atau petunjuk-petunjuk yang perlu terutama yang menjelaskan tentang pelaksanaan, menskor, dan mengadakan interpretasi. Secara garis besar manual tes standar ini memuat:
a)      Ciri-ciri mengenai tes
Misalnya menyebutkan tingkat validitas, tingkat reliabilitas dan  sebagainya.
b)      Tujuan serta keuntungan-keuntungan dari tes
Misalnya yang disebutkan untuk siapa tes tersebut diberikan dan untuk tujuan apa.
c)      Petunjuk-petunjuk tentang cara melaksanakan tes
           Misalnya dilaksanakan dengan lisan atau tertulis, waktu yang digunakan untuk mengerjakan setiap bagian, boleh tidaknya tercoba keluar jika sudah selesai mengerjakan soal itu dan sebagainya.
d)     Proses standarisasi tes
Misalnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sampel, besarnya sampel, teknik sampling, dan kelompok mana yang diambil sampel.
e)      Petunjuk-petunjuk bagaimana cara menskor
           Misalnya untuk beberapa skor tiap-tiap soal atau unit, menggunakan sistem hukuman atau tidak, bagaimana cara menghitung nilai akhir dan sebagainya.
f)       Petunjuk-petunjuk untuk menginterpretasikan hasil, Misalnya:
-  Betul nomor sekian sampai sekian cocok untuk jabatan kepala seksi,
 - Betul nomor sekian saja, cocok untuk jabatan guru dan sebagainya.
g)      Saran-saran lain
Misalnya siapa yang menjadi pengawas, bagaimana jika tidak ada calon yang tidak mencapai skor tertentu dan sebagainya .
Adapun  ciri-ciri tes standar adalah:
a)      Didasarkan atas bahan dan tujuan umum dari sekolah-sekolah di seluruh Negara.
b)      Mencakup aspek yang luas dan pengetahuan atau keterampilan dengan hanya sedikit butir tes untuk setiap keterampilan atau topik.
c)      Disusun dengan kelengkapan staf profesor, pembahas, dan editor butir tes.
d)     Menggunakan butir tes yang sudah diuji cobakan (try out), dianalisis dan direvisi sebelum menjadi sebuah tes.
e)      Mempunyai reliabilitas yang tinggi.
f)       Dimungkinkan menggunakan norma untuk seluruh Negara.
Secara singkat dapat dikemukakan bahwa kegunaan tes standar adalah:
a)      Jika ingin membuat perbandingan.
b)      jika banyak orang yang akan memasuki suatu sekolah tetapi tidak tersedia data tentang calon ini Secara garis besar kegunaan tes standar adalah:
a)      Membandingkan prestasi belajar dengan pembawaan individu atau kelompok.
b)   Membandingkan tingkat prestasi siswa dalam keterampilan di berbagai bidang studi untuk individu atau kelompok.
c)      Membandingkan prestasi siswa antara berbagai sekolah atau kelas.
d)     Mempelajari perkembangan siswa dalam suatu periode waktu tertentu

B.Pengertian Tes Buatan Guru
Tes buatan guru (teacher-made test) adalah tes yang disusun sendiri oleh guru yang akan memepergunakan tes tersebut. Tes buatan guru adalah  tes yang dibuat seorang guru untuk merumuskan bahan dan tujuan khusus untuk kelasnya sendiri dan masih dalam ruang lingkup sekolah tempat dia mengajar. Tes ini biasanya digunakan untuk tes ulangan harian, formatif, dan ulangan umum (sumatif).[2] Tes buatan guru dimaksudkan untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai kompetensi setelah berlangsungnya proses pembelajaran yang dikelola oleh guru kelas yang bersangkutan. Oleh karena itu, guru harus membuat soal secara logis dan rasional mengenai pokok-pokok materi apa saja yang patut untuk ditanyakan.
Tes buatan guru cenderung difokuskan pada tujuan pembelajaran untuk kelas tertentu. Kualitas tes dan keandalannya belum menjamin keobjektifannya, sebab hanya di berikan kepada sekelompok peserta didik atau kelas saja. Tes buatan guru juga bersifat sektoral dan tingkat kesukaran itemnya tidak didasarkan pada karakteristik peserta didiknya. Ada beberapa ciri yang dimiliki oleh tes buatan guru. Diantara ciri-ciri tersebut adalah:
a)      Didasarkan atas bahan dan tujuan khusus yang dirumuskan oleh guru untuk kelasnya sendiri.
b)      Dapat terjadi hanya mencakup pengetahuan atau keterampilan yang sempit.
c)      Biasanya disusun sendiri oleh guru.
d)     Jarang menggunakan butir tes yang sudah diujicobakan, dianalisis, dan direvisi.
e)      Mempunyai reliabilitas sedang atau rendah.
f)       Norma kelompok terbatas kelas tertentu.
Tes buatan guru bersifat temporer, artinya hanya berlaku pada saat tertentu dan situasi tertentu pula. Pada kesempatan lain belum tentu tes tersebut dapat digunakan lagi karena mungkin ada perubahan baik bentuk itemnya maupun kapasitas peserta didiknya.[3] Secara singkat dapat dikemukakan bahwa kegunaan tes buatan guru adalah:
a)      Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu.
b)      Untuk menentukan apakah sesuatu tujuan telah tercapai.
c)      Untuk memperoleh suatu nilai.
Bentuk tes buatan guru pun bermacam-macam. Ada tes yang sifatnya hafalan semata, dan ada pula yang bersifat analitis. Seorang guru yang profesional harus mampu menyusun soal yang berimbang antara dua sifat tersebut. Hal ini untuk mengetahui kemampuan peserta didiknya, siapa yang mempunyai kemampuan yang tinggi dalam mengingatatau menghafal sesuatu dan siswa yang mempunyai daya pikir kritis, analitis, luas, dan asosiatif.
     C. Cara Penyusunan Tes
Ketika akan menyusun tes, penyusun tes harus mengetahui beberapa fungsi tes. Fungsi tes dapat ditinjau dari tiga hal yaitu fungsi untuk kelas, fungsi untuk bimbingan, dan fungsi untuk administrasi. Selain fungsi-fungsi tersebut, ada hal lain yang harus diingat yaitu hubungan dengan penggunaan, komprehensif, dan kontinu. Beberapa fungsi tersebut adalah:
a.       Fungsi untuk kelas
1.      Mengadakan diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa
2.      Mengevaluasi celah antara bakat dengan pencapaian
3.      Menaikkan tingkat prestasi
4.      Mengelompokkan siswa dalam kelas pada waktu metode kelompok
5.      Merencanakan kegiatan proses belajar mengajar untuk siswa secara perseorangan
6.      Menentukan siswa mana yang memerlukan bimbingan khusus
7.      Menentukan tingkat pencapaian untuk setiap anak
b.      Fungsi untuk bimbingan
1.      Menentukan arah pembicaraan dengan orang tua tentang anak-anak mereka
2.      Membantu siswa dalam menentukan pilihan
3.      Membantu siswa mencapai tujuan pendidikan dan jurusan
4.      Memberikan kesempatan kepada pembimbing, guru, dan orang tua dalam memahami kesulitan anak
c.       Fungsi untuk administrasi
1.      Memberi petunjuk dalam mengempokkan siswa
2.      Penempatan siswa baru
3.      Membantu siswa memilih kelompok
4.      Menilai kurikulum
5.      Memperluas hubungan masyarakat (public relation)
6.      Menyediakan informasi untuk badan-badan lain di luar sekolah
Tes juga memiliki beberapa komponen yang harus diperhatikan. Diantara komponen-komponen tes antara lain:
a)      Buku tes
Buku tes adalah lembaran atau buku yang memuat butir-butir soal yang harus dikerjakan oleh siswa.
b)      Lembar jawaban tes
Lembaran yang disediakan oleh penilaian bagi testee untuk mengerjakan tes.
c)      Kunci jawaban tes
Kunci jawaban tes berisi jawaban-jawaban yang dikehendaki. Kunci jawaban ini dapat berupa huruf dan kata yang dikehendaki.
Kelebihan adanya kunci jawaban:
1.      Pemeriksaan tes dapat dilakukan orang lain
2.      Pemeriksaanya betul
3.      Dapat dilakukan dengan mudah
4.      Sesedikit mungkin masuk unsur subjektif
d)     Pedoman penilaian
Pedoman penilaian atau pedoman scoring berisi keterangan perincian tentang skor atau angka yang diberikan kepada siswa bagi soal-soal yang dikerjakan.
Tes standar dibuat oleh suatu tim professional yang sebelum diteskan diuji dahulu validitas, reabilitas, dan daya pembedanya. Tes standar ini telah dikaji berulang-ulang kepada selelompok besar peserta didik, dan item-itemnya relevan serta memiliki daya pembeda yang tinggi. Penyusunan tes standar selalu mengusahakan agar sistem skoringnya sangat obyektif sehingga dapat diperoleh reliabilitas yang sangat tinggi. Apabila mungkin dilakukan oleh mesin, hal ini berarti tidak bahwa bentuk tes standar selalu pilihan ganda.Untuk menyusun tes standar, dibutuhkan waktu yang lama.
Dalam perkembangan tes standar, ada hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain: aspek yang hendak diukur, pihak penyusun, tujuan penyusunan tes, sampel, kesahihan dan keandalan, keadministrasian, cara menskor, kunci jawaban, tabel skor mentah, dan penafsiran.[4] Selain itu untuk menyusun tes standar terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan dan memakan waktu yang lama. Prosedur-prosedur tersebut adalah:
1.      Penyusunan
Dalam penyusunan tes standar, dijelaskan tentang aspek-aspek yang akan di ukur, misalnya kemampuan membaca, pembendaharaan pengetahuan umum, sikap, dan lain-lain. Pihak penyusun dalam tes standar juga perlu dicantumkan untuk menunjukkan jaminan mutu dan kesahihan tes standar tersebut.
2.      Uji coba
Untuk menguji validitas dan realibilitas tes standar, perlu dilakukan percobaan-percobaan terhadap sampel yang cukup besar dan representatif.
3.      Analisa
Tes standar biasanya telah dianalisis secara statistik dan diuji secara empiris oleh para pakar agar dapat dikatakan valid untuk digunakan secara umum. Analisis soal tes bertujuan untuk mengidentifikasi soal yang baik dan soal yang jelek. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisa soal tes adalah:
a.                   Taraf kesukaran
Suatu soal dikatakan baik jika soal tersebut tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar atau soal yang terlalu mudah.
b.                   Daya pembeda (D)
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
c.                   Pola jawaban soal
Pola jawaban soal adalah distribusi testee dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan ganda. Dari jawaban soal dapat ditentukan apakah pengecoh (distractor) berfungsi sebagai pengecoh dengan baik atau tidak. [5]
4.      Revisi
5.      Edit[6]
Sedangkan dalam tes buatan guru, Urutan langkah yang harus ditempuh dalam penyusunan tes adalah:
a)      Menentukan tujuan mengadakan tes.
b)      Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan.
c)      Merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan
d)     Menderetkan semua TIK (tujuan instruksional khusus) dalam tabel persiapan yang memuat pula aspek tingkah laku terkandung dalam TIK tersebut.


Contoh:
TABEL TIK DAN ASPEK TINGKAH LAKU YANG DICAKUP

TIK
ASPEK TINGKAH LAKU
Ingatan
Pemah-aman
Aplikasi
Keterangan
1.      Siswa dapat menjumlahkan 2 bilangan bersusun.
2.      Siswa dapat menerangkan hukum komulatif dan seterusnya.








V
ü 
ü   
v





v


v



e)      Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi, aspek berpikir yang diukur beserta imbangan antara kedua aspek tersebut.
f)       Menuliskan butir-butir soal, didasarkan pada TIK yang sudah dituliskan pada tabel TIK dan aspek tingkah laku yang dicangkup.[7]









BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Tes standar adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli, atau disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan tes secara professional. Tes standar sangat memperhatikan keobjektifitasnya, realibitasnya, dan validitanya. Tes standar dilaksanakan secara seragam, diusahakan dalam kondisi yang seragam, baik itu diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan perseorangan maupun siswa sebagai anggota dari suatu kelompok. Tes standar dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama dan dapat diterapkan pada beberapa obyek mencakup wilayah yang luas.
Tes buatan guru (teacher-made test) adalah tes yang disusun sendiri oleh guru yang akan memepergunakan tes tersebut. Tes buatan guru adalah  tes yang dibuat seorang guru untuk merumuskan bahan dan tujuan khusus untuk kelasnya sendiri dan masih dalam ruang lingkup sekolah tempat dia mengajar. Tes buatan guru bersifat temporer, artinya hanya berlaku pada saat tertentu dan situasi tertentu pula. Pada kesempatan lain belum tentu tes tersebut dapat digunakan lagi karena mungkin ada perubahan baik bentuk itemnya maupun kapasitas peserta didiknya.
Penyusunan tes standar dilakukan dengan kelengkapan staf-staf yang profesional. Dalam penyusunannya pun diperlukan waktu yang lama. Berbeda dengan tes buatan guru, tes buatan guru disusun oleh gurur itu sendiri dengan materi yang telah ditentukan hanya dalam lingkup kelas itu sendiri. Dalam penyusunannya tidak memerlukan staf-staf khusus seperti tes standar, karena tes buatan guru tidak memperhatikan validitas, reabilitas, dan keobjektifitasnya.
B.     Saran
Demikianlah yang dapat penulis paparkan dalam bahasan makalah ini. Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan bagi makalah
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta  



[1]  Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya), hal.120

[2] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya), hal.119
[3] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandng: Remaja Rosdakarya), hal.120
[4] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya), hal.121
[5] Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2008), hal. 179
                                                                                                                                                                   
[6] Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal 147
[7] Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal 147

1 komentar:

  1. Casino - MapyRO
    This casino is located in 제주도 출장안마 Wuhl, Riga, Georgia. 화성 출장마사지 This casino 과천 출장안마 is found in the 충청남도 출장샵 picturesque town of 고양 출장마사지 Slope. The casino is open 24 hours.

    BalasHapus